Pada Boku no Hero Academia chapter yang lalu All Might tanpa takut menantang AFO. Dia menggunakan peralatan pembantu yang membuatnya diselimuti pakaian perisai. Dengan pakaian itu setidaknya dia punya sedikit harapan. Tepat sebelum dia menyerang dia teringat akan perkataan Night Eyes. Dulu sidekicknya itu sudah memperingatinya kalau terus begini dia akan mati mengenaskan. All Might sadar mungkin saja ramalan itu bisa terjadi sekarang tapi dia tak peduli lagi. Gimana kelanjutannya? Yuk masuk ke pembahasannya.
All Might Terus Memancing AFO
Dengan suitnya, All Might terus menerus memukul memukul AFO di udara. Dia terus menerus terkena telak. Gak cuma itu, dia juga memancing amarah raja kegelapan itu. Dia seolah mengejek AFO yang sekarang nampak muda dihajar oleh pria 50 tahun tanpa quirk. All Might ingin memanfaatkan kemarahan AFO untuk membuat celah. Dia ingin menyasar keinginan AFO untuk mengincar OFA. Lelah dihajar, AFO menggabungkan banyak quirk untuk membuat sebuah serangan besar supaya All Might mundur.
Dengan satu serangan itu jubah All Might sudah hampir hancur. Tangan kirinya hancur walaupun penyokong geraknya masih berfungsi. Walau begitu dia masih tak menyerah. AFO sekarang sudah marah besar. Dia menganggap All Might yang sekarang hanya sampah dan sampah tak layak berjuang sebegitunya. Mesin pasti akan ada batasnya. All Might tentu tau karena hal seperti itu bukan pertama kali dia dengar. Pahlawan kita itu mengingat masa lalunya dulu. Ketika dia masih muda dan tidak punya quirk. Dia bertemu dengan gurunya ketika dia mengalahkan penjahat hanya dengan senjata seadanya. Itulah yang dulu membuat gurunya tertarik pada dirinya. Begitu juga sekarang, dia bertarung dengan alat bantu tapi tak membuat dia menyerah. Dia kembali bertarung dan melompat menyerang.
Yosh minnaaa berakhir sudah pembahasan chapter ini. Masih berkutat pada pertarungan All Might dengan AFO. Tentu dia masih terseok-seok namun kita perlu apresiasi perjuangannya. Ternyata All Might muda juga sudah berjuang walau tanpa quirk. Hari ini dia hanya mengulang perjuangannya dulu. Dia berusaha membuat AFO marah supaya pertarungannya cepat berakhir tapi tentu tak mudah. Mimin masih berharap walau tak bisa menang semoga saja pahlawan kita tak mati mengenaskan.
Bagaimana menurut kalian? Apakah All Might bisa menang? Bagaimana akhir perjuangannya? Kita tunggu aja pembahasannya di chapter berikutnya.
Silahkan tulis pendapat dan komentar kalian tentang chapter ini di kolom Komentar. Jika kalian suka sama review mimin kasih bintang 5 ke review ini yaa