Perang masih berlangsung. Kekalahan terjadi di kedua belah pihak. Baik pihak iblis maupun pihak Stigma yang baru. Efek dari kembalinya ingatan orang-orang akan kenyataan kalau Estarosa adalah Mael sepertinya belum terlihat dampaknya terhadap perang ini. Namun kali ini kita disuguhkan oleh kehebatan dari kelompok Nanatsu no Taizai yang lain. Bagaimana kelanjutannya? Mari kita simak bareng-bareng.

Tekad Seorang Peri

Elaine masih berjuang walaupun sudah kelelahan dan babak belur. Alasan dia berjuang seperti ini ialah untuk bertemu kembali dengan Ban yang sedang berusaha mengembalikan Meliodas (sisi kemanusiaan Meliodas tepatnya, karena tubuhnya sedang di Camelot dalam kepompong menjadi raja iblis) dari neraka.

Gambar: Elaine

Akantetapi, perjuangan hanyalah sebuah motivasi yang abstrak, sedangkan luka fisik itu nyata. Di tengah gemuruhan semangat Elaine pada akhirnya dia tumbang juga. Sayap-sayapnya melenyap menjadi abu udara. Dan tubuhnya jatuh ke tengah pertempuran.

Gambar: Elaine

Si Pahlawan yang Rakus: Ban

Si peri telah kehilangan stamina dan sayapnya untuk berperang kembali. Dia jatuh ke pertempuran penuh darah yang penuh kebencian terhadap Klan Iblis. Di saat itu pula datanglah seorang pahlawan. Pahlawan yang mempunyai watak seorang pencuri, penghancur bahkan sulit membedakan antara dia dengan iblis yang menjadi musuh bebuyutannya sendiri, yakni Ban.

Gambar: Ban menolong Elaine

Setelah kelelahan, Elaine akhirnya menunjukan kalau dirinya akan benar-benar tidak akan bertemu Ban kembali. Elaine akan meninggal dunia ini untuk kedua kalinya. Tapi Ban tidak sanggup untuk kehilangan Elaine untuk kedua kali. Dia sudah cukup banyak mengalami kehilangan. Dari mulai ayah angkatnya, hingga kematiannya. Maka daripada hidup abadi tanpa Elaine, lebih baik dia menjadi manusia normal yang tidak kekal selama bisa bersama Elaine. Ban memberikan kemampuan abadinya untuk Elaine.

Artikel terkait lainnya  Zeldris Berkhianat: Akhir Cerita Semakin Dekat - Review Nanatsu No Taizai Chapter 304

Gambar: Ban memberikan keabadiannya untuk Elaine

Ternyata pemberian keabadian ini sukses. Elaine akhirnya kembali hidup untuk selamanya, dengan harga yang harus ditanggung oleh Ban. Keduanya memang tidak bisa hidup abadi bersama, tidak juga mereka mati bersama. Hanya salah satu yang bisa hidup selamanya, tapi dengan demikian, mereka akan lebih menghargai dan mengenangi kebersamaan mereka lebih dari siapapun, bahkan kebersamaan antara Meliodas dan Elizabeth sendiri.

Gambar: Ban dan Elaine

Nah bagaimana menurut kalian chapter kali ini? Kita masih bisa menikmati romansa yang terdapat di manga ini walaupun sedang di tengah perang-perang. Sepertinya sang pengarang sengaja menghadirkan romansa ini mengingat peperangan ini dan alur cerita aksi ini didasari oleh romansa-romansa yang terbentuk di antara masing-masing tokoh. Jadi silahkan tuliskan komentar kalian di bawah. Mari bertukar pikir dengan lepas.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here